Perbedaan Kompres Hangat dan Kompres Dingin




Kompres merupakan bentuk terapi nonfarmakologi yang biasa digunakan pada keadaan-keadaan tertentu yg bisa pulih tanpa bantuan obat atau digunakan bersamaan dengan obat sebagai terapi pelengkap.

Kompres dilakukan dengan cara menempelkan handuk hangat/dingin pada permukaan kulit seseorang. Suhu panas/dingin pada kompres dapat memengaruhi tubuh kita, terutama pembuluh darah.

KOMPRES HANGAT

Pada kompres panas/hangat,  agar pembuluh darah dapat MELEBAR atau biasa disebut  vasodilatasi. Pembuluh darah yang melebar membawa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.

KOMPRES DINGIN

Sebaliknya, Kompres dingin akan mempersempit pembuluh darah, atau biasa disebut vasokonstriksi.


Persamaan Cara Kerja:
Dalam tubuh manusia terdapat banyak sekali sel. Setiap sel akan bermetabolisme menggunakan oksigen dan nutrisi untuk menghasilkan energi. Energi ini dilepas dalam bentuk panas. Singkatnya, darah kita menyerap energi panas tersebut ketika vasodilatasi terjadi, ada peningkatan jumlah darah di dalam  pembuluh. Apabila aliran darah mencapai permukaan tubuh, kulit tampak memerah. Karena adanya saraf reseptor di bawah kulit yang  bertugas untuk menangkap rangsangan suhu. Biasa disebut Termoreseptor. Sehingga darah itu hangat, kamu juga merasa hangat.



Berlaku juga ketika kompres dilakukan pada kulit. Kompres hangat/dingin akan merangsang reseptor mengirimkan sinyal pada otak bahwa permukaan tubuh sedang mengalami perubahan suhu.
Bagian otak yang menerima sinyal adalah Hipotalamus (pusat pengaturan suhu). 


Hipotalamus adalah bagian kecil dari otak yang punya tupoksi untuk  mengerjakan apa saja yang tidak perlu kita pikir, seperti bernapas, denyut jantung, tekanan darah, proses pencernaan, dan termasuk pengaturan suhu.

KOMPRES HANGAT


1.Demam


Kompres hangat adalah pilihan tepat untuk demam. Lakukan kompres hangat pada lipatan tubuh, seperti ketek, lipatan lutut dan siku. Mengapa kok pake kompres hangat, bukan dingin?

Kompres hangat akan memanaskan permukaan kulit sehingga saraf mengirimkan sinyal ke otak bahwa terjadi peningkatan suhu permukaan. Selain itu, panas akan diserap oleh pembuluh darah sehingga peningkatan suhu permukaan dapat terjadi lebih cepat
Suhu tubuh inti sudah tinggi akibat demam malah ketambahan panas lagi dari luar. Akibatnya, otak akan menurunkan suhu inti sehingga demam dapat turun.

2. Kaku sendi dan otot
Suhu panas pada kompres hangat akan melebarkan pembuluh darah sehingga penumpukan asam laktat dan racun lainnya pasca olahraga dapat disingkirkan. Selain itu, panas dapat membuat otot menjadi lebih elastis sehingga membuatnya rileks

•Jangan gunakan kompres hangat
pada cedera ketika masih dalam fase akut (0-48 jam pasca cedera). Pada fase akut, terjadi vasodilatasi yg membawa lebih banyak darah pada lokasi cedera. Itulah kenapa cedera menyebabkan bengkak, kemerahan, dan panas (inflamasi). Pemberian kompres hangat pada cedera fase akut akan memperparah inflamasi. Terutama pada cedera otot/strain.

3. Cedera olahraga yg sudah melewati fase akut
Kompres panas bisa diterapkan pada cedera yg sudah melewati fase akut, biasanya 72 jam pasca cedera. Mekanismenya sama seperti nomor 2, yaitu melancarkan peredaran darah di sekitar lokasi cedera untuk mempercepat pemulihan

4. Kaku leher
Kompres hangat pada leher yg kaku dapat mengurangi spasme (kontraksi berlebihan pada otot) dan nyeri kepala.
Jangan gunakan kompres panas pada luka yang teraba hangat ketika disentuh, seperti memar, terkilir, perdarahan, dsb

5. Kram Menstruasi
Kram atau kaku pada saat menstruasi dapat diringankan dengan kompres hangat.

6. Masalah mata
Kompres hangat juga bisa digunakan untuk mengatasi sensasi kedutan, bintitan, bisul pada kelopak mata, dan nyeri pada mata.


KOMPRES DINGIN

1.Cedera



Kompres dingin dapat menurunkan aliran darah pada area cedera sehingga dapat memperlambat laju inflamasi, nyeri akibat cedera,dapat mengurangi perdarahan dengan menyempitkan pembuluh darah, dan mengurangi bengkak dan cedera jaringan lebih lanjut. Syaratnya, cedera harus dalam fase akut.Pakai handuk atau ice pads sebagai media kompres.

2. Peradangan
Kompres dingin digunakan untuk reaksi peradangan yang biasanya membuat mata merah. Tujuannya untuk mengurangi aliran darah pada mata.

•Jangan gunakan kompres dingin:
> Kram.
>Luka terbuka/kulit yg melepuh/luka bakar.
>Sebelum olahraga.
>Kompres es tidak boleh menggunakan es yg ditempelkan langsung pada kulit. Lakukan gerakan sirkular untuk menghindari risiko frostbite (kerusakan jaringan kulit).
>Nyeri punggung. Karena disebabkan oleh peningkatan tegangan otot pada punggung sehingga otot harus dibuat rileks menggunakan kompres hangat.

" Prinsipnya bahwa memilih tindakan kompres harus berdasarkan penyebab, bukan gejala"

Tambahan:
Pad instan punya cara kerja yang berbeda dengan kompres hangat. Coolfever menurunkan panas dengan penguapan, sama seperti berkeringat. Sehingga berbeda dengan cara kerja kompres panas dalam menurunkan demam.

Sekian,semoga bermanfaat. Salam Jurnal Kurnia🌻


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentol Mbois Ilakes Surodinawan

Mengenal Lebih Dekat SMKN 2 Mojokerto

Mengenal Jenis Akad Di Dalam Bank Syariah